Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Make Up Artist Pemula

Menjadi make up artist (MUA) profesional memang terdengar menarik, apalagi di era media sosial yang memudahkan promosi dan memperluas jangkauan klien. Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Banyak MUA pemula melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari jika memiliki pengetahuan dan persiapan yang cukup sejak awal. Artikel ini membahas berbagai kesalahan umum yang kerap terjadi dan bagaimana kamu bisa menghindarinya.

1. Mengabaikan Kebersihan Alat Make Up

Salah satu kesalahan paling serius yang masih sering dilakukan pemula adalah tidak menjaga kebersihan alat-alat make up, seperti kuas dan spons. Alat yang kotor bisa menyebabkan iritasi kulit atau infeksi pada klien. Selain merusak reputasi, ini juga bisa membahayakan kesehatan klienmu.

Selalu bersihkan kuas setelah digunakan, gunakan pembersih berbahan antibakteri, dan pastikan semua alat steril sebelum digunakan ke wajah orang lain. Ini adalah standar profesional yang wajib diterapkan.

2. Tidak Memahami Jenis dan Warna Kulit Klien

Setiap klien memiliki karakteristik kulit yang berbeda. Jika kamu hanya mengandalkan satu teknik atau satu warna foundation untuk semua orang, hasil akhirnya bisa terlihat tidak natural. Kesalahan seperti warna terlalu terang, terlalu gelap, atau terlalu abu-abu sering terjadi karena tidak memahami undertone kulit klien.

Sebagai MUA, penting untuk mempelajari cara memilih produk sesuai jenis kulit (berminyak, kering, kombinasi) dan warna kulit klien. Ini akan membuat hasil riasan lebih menyatu dan tahan lama.

3. Terlalu Fokus pada Tren

Mengikuti tren memang penting agar terlihat up-to-date, tapi terlalu memaksakan tren ke semua klien bisa menjadi bumerang. Tidak semua teknik make up yang viral cocok untuk semua bentuk wajah. Misalnya, contouring ekstrem mungkin terlihat bagus di kamera, tapi belum tentu cocok untuk riasan pengantin di dunia nyata.

Sebagai pemula, belajar dasar-dasar teknik riasan adalah fondasi utama sebelum mengikuti gaya kekinian. Jangan mengorbankan kualitas demi tren semata.

4. Kurang Persiapan Sebelum Bertemu Klien

Beberapa MUA pemula datang ke sesi make up tanpa melakukan persiapan terlebih dahulu. Mereka tidak mengecek brief klien, tidak membawa perlengkapan yang cukup, atau bahkan lupa alat penting. Ini bisa membuat klien merasa kurang percaya dan merusak kesan profesional.

Sebelum sesi, buat checklist alat dan produk yang harus dibawa. Jika perlu, lakukan konsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui keinginan klien secara detail.

5. Menentukan Tarif Tanpa Riset

Banyak pemula menetapkan harga secara asal, entah terlalu murah atau malah terlalu mahal untuk kapasitas dan pengalaman mereka. Tarif yang tidak masuk akal bisa membuat klien ragu. Untuk itu, lakukan riset mengenai harga jasa make up artist di pasaran agar kamu bisa menentukan tarif yang realistis dan kompetitif sesuai dengan levelmu saat ini.

Penting juga untuk mempertimbangkan faktor seperti lokasi, jenis make up (bridal, fashion, event), dan durasi pengerjaan saat menetapkan harga.

6. Tidak Membangun Portofolio Sejak Awal

Kesalahan lainnya adalah menunggu terlalu lama untuk membangun portofolio. Padahal, portofolio adalah cara terbaik menunjukkan hasil kerja kamu ke calon klien. Meskipun masih pemula, kamu bisa mulai dengan merias teman atau keluarga, lalu dokumentasikan hasilnya dengan pencahayaan yang baik dan tampilan profesional.

Unggah hasil riasan ke media sosial atau website pribadi. Ini bisa menjadi modal awal untuk menarik perhatian calon pelanggan.

7. Mengabaikan Promosi Diri Secara Online

Di era digital, memiliki keterampilan make up saja tidak cukup. Kamu harus tahu cara memasarkan diri. Banyak MUA pemula malas membangun kehadiran di media sosial atau menggunakan platform freelance. Padahal ini bisa sangat membantu menjangkau klien dari berbagai daerah.

Jika kamu ingin mulai menawarkan jasa make up secara online dan menjangkau lebih banyak klien potensial, kamu bisa cek disini dan mulai membuat profil sebagai freelance MUA profesional.